Komunikasi Antarbudaya dalam Momentum Pelaksanaan Ibadah Haji

Rini Rinawati

Abstract


Setiap peristiwa komunikasi sebenarnya memiliki potensi sebagai komunikasi antarbudaya karena para peserta yang terlibat di dalamnya memiliki perbedaan kultur sekecil apa pun. Apalagi dalam momentum Ibadah Haji, berbagai ras, bangsa. suku bangsa berbaur dalam ruang dan waktu yang sama. Berbagai perbedaan kultur di kalangan jemaah haji sering menimbulkan kesalahpahaman yang dapat berakibat fatal. Untuk mengeliminasi kesalahpahaman tersebut, yang perlu dilakukan oleh jemaah haji adalah menyadari akan keunikan budaya setiap orang, bangsa, suku bangsa, tidak terjebak etnosentrisme, serta berupaya mengembangkan empati.


Keywords


Komunikasi Antarbudaya, Ibadah Haji

References


Desito, Joseph A. 1997. Komunika Antarmanusia: Kuliah Dasar. Edisi kelima. Terj.: Agus Maulana. Jakarta: Profesional Books.

Lewis, Richard D. 1997. Menjadi Manajer Era Global: Kiat Komunikasi Bisnis Lintas Budaya. Terj.: Deddy Mulyana dkk. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 1998. Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

__.1999. ""Derita TKW, Benturan Budaya,"" dalam Deddy Mulyana. Nuansa-Nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung: Reinaja Rosdakaiya.

__. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.29313/mediator.v3i2.781

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

   

 


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License