Dialog Antaragama melalui Media: Perspektif dan Keterbatasan Perdamaian Jurnalisme

Thomas Hanitzsch

Abstract


Bentrokan suku dan konflik di antara orang Indonesia berasal dari konflik agama memerlukan dialog antaragama mendesak. Media, sebagai salah satu agen sistem sosial, diyakini bisa memfasilitasi orang-orang semacam dialog. Konsep yang diperkenalkan di sini yang cocok untuk tujuan tersebut adalah Perdamaian Jurnalistik. Menurut definisi, Perdamaian Jurnalisme adalah program atau kerangka liputan berita jurnalistik, yang berkontribusi pada proses pembuatan dan melindungi perdamaian masing-masing dengan penyelesaian damai atas konflik. Konsep Perdamaian Jurnalisme terlihat sangat cocok terutama untuk budaya Asia dan Islam di mana tujuan komunikasi adalah untuk menghasilkan harmoni sosial dan kebebasan (Hasnain, 1988). Namun, konsep ini juga memiliki keterbatasan. Keterbatasan Mereka berasal dari hubungan yang kompleks antara jurnalisme dan masyarakat, dan tantangan dari jurnalisme yang dilayani dengan baik untuk membangun realitas. Menurut penulis, ada lima solusi dapat dicapai untuk mempertahankan dialog antaragama berbuah memfasilitasi oleh Perdamaian Jurnalistik. Pertama, perbaikan pendidikan jurnalisme dan pelatihan lanjutan untuk wartawan. Kedua, mendalam-penelitian secara menyeluruh dan oleh para ahli untuk memberikan pandangan eksternal pada jurnalisme dan operasi yang dapat menyebabkan koreksi diri. Ketiga, pertumbuhan "Media jurnalisme". Keempat, dewan pers yang kuat untuk mengontrol pers. Kelima, dan mungkin yang paling penting, sistem hukum yang dapat diandalkan.

Keywords


Dialog Antaragama, Media, Jurnalisme, bentrok

References


Berger, Peter L. & Thomas Luckmann. 1967. The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge, London.

Eriyanto. 2000a. “Kompas dan Suara Pembaruan Minus Konflik SARA,“ in Pantau (2000)9, 13-25.

Eriyanto. 2002b. “Koran, Bisnis, dan Perang: Kisah Perpecahan sebuah Suratkabar Jadi Kristen dan Islam di Ambon,“ in Pantau (2002)9, 14-25.

Goerke, Alexander & Johannes Kollbeck.1996. “(Welt-)Gesellschaft und Mediensystem: Zur Funktion und Evolution internationaler Medienkommunikation,“ in Miriam Meckel & Markus Kriener (eds.). Internationale Kommunikation: Eine Einfuehrung, Opladen, 263-281.

Hanitzsch, Thomas. 2001. “Rethinking journalism education in Indonesia. Nine theses,” in MediaTor 2(2001)1, 93-100.

Hasnain, Imtiaz .1988. “Communication: An Islamic Approach,” in Wimal Dissanayake (ed.): Communication Theory: The Asian Perspective, Singapore, 183-189.

Huntington, Samuel P. 1996. The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order. New York.

Idris, Naswil. 2000. “Indonesia,” in Anura Goonasekera & Lee Chun Wah (eds.). Asian Communication Handbook 2001, Singapore, 87-92.

Kohring, Matthias. 1997. Die Funktion des Wissenschaftsjournalismus: Ein systemtheoretischer Entwurf, Opladen.

Luhmann, Niklas .1995. Social Systems, Stanford, Calif.

Luhmann, Niklas. 2000. The Reality of the Mass Media. Cambridge.

MacArthur, John R. 1992. Second Front: Censorship and Propaganda in the Gulf War. New York.

McChesney, Robert W. 2002. “The US News Media and World War III,” in Journalism 3(2002)1, 14-21.

Neuber, Harald. 2002. “Journalisten ins Visier genommen,“ in Menschen machen Medien 51(2002)5, 13-14.

Qodari, Muhammad. 2000. “Minim Pemberitaan versi Kristen,“ in Pantau (2000)9, 3-12.

Schmidt, Siegfried J. 1994. Kognitive Autonomie und soziale Orientierung: Konstruktivistische Bemerkungen zum Zusammenhang von Kognition, Kommunikation, Medien und Kultur. Frankfurt am Main.

Scholl, Armin & Siegfried Weischenberg. 1998. “Journalismus,“ in der Gesellschaft. Theorie, Methodologie und Empirie. Opladen.

Sudibyo, Agus . 2000b. “Republika Antusias Memberitakan Seruan Jihad,” in Pantau (2000)9, 26-34.

Yeo, George. 2001. “A Global Marketplace for Sensational News,” in Media Asia 28(2001)2, 63-65.

Vincent, Richard C. & Johan Galtung. 1993. “Krisenkommunikation morgen: Zehn Vorschlaege fuer eine andere Kriegsberichterstattung,“ in Martin Loeffelholz (ed.). Krieg als Medienereignis: Grundlagen und Perspektiven der Krisenkommunikation. Opladen, 177-210.

Weischenberg, Siegfried. 1995. Journalistik: Theorie und Praxis aktueller Medienkommunikation – Vol. 2: Medientechnik, Medienfunktionen, Medienakteure, Opladen.




DOI: https://doi.org/10.29313/mediator.v4i1.794

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

   

 


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License